Mohon Tunggu
Kami sedang menyiapkan yang Anda perlukan
Kami sedang menyiapkan yang Anda perlukan
BeritaSyariah
17 April 202587Pembaca
Bagikan :
Sebagai seorang teladan, Nabi Muhammad selalu memberikan contoh tata cara beribadah yang benar dan baik, termasuk ibadah haji. Dan panduan ibadah haji ini Rasulullah berikan selama perjalanan haji wada, atau haji pertama dan terakhir yang dilakukan oleh Nabi Muhammad pada tahun 10 Hijriyah.
Haji wada atau haji perpisahan juga seringkali dimaknai sebagai tanda wafatnya Nabi Muhammad yang ditunjukkan melalui beberapa pertanda. Mulai dari sejumlah tokoh bani Tsaqif yang memeluk agama Islam, takluknya kota Mekah dan lain sebagainya.
Bagaimanakah kisah lengkap dari perjalanan agung Rasulullah bersama umatnya dari Madinah ke Mekkah ini? Selengkapnya akan kami rangkum dalam ulasan berikut.
Baca Juga : Cara Membuat Paspor Haji Online, Proses Cepat dan Aman
Kisah haji wada sendiri dimulai ketika Nabi Muhammad berangkat menunaikan ibadah haji bersama dengan istri-istrinya tepat pada akhir tahun 10 Hijriyah. Tepatnya, beliau bersama dengan keluarga dan para sahabat berangkat pada tanggal 25 Zulkaidah.
Setelah melakukan perjalanan selama 8 hari, pada tanggal 8 Zulhijah nabi bersama para jamaah mulai melaksanakan ibadah haji. Jumlah umat muslim yang ikut menunaikan ibadah haji wada yakni lebih dari 100.000 orang.
Selama menunaikan ibadah haji, Nabi Muhammad menunjukkan seluruh rangkaian ibadah haji kepada umat Islam.
Setelah menyelesaikan keseluruhan rangkaian ibadah haji tepat pada tanggal 11 Zulhijah, Nabi Muhammad SAW menyampaikan khotbahnya. Dan saat khotbah inilah Nabi Muhammad menerima ayat terakhir. Sekaligus menyampaikan beberapa pesan bagi umat muslim sebagai pertanda bahwa Islam sudah sempurna dan Rasulullah SAW akan segera kembali ke pangkuan-Nya.
Oleh sebab itu, haji ini dikenal dengan istilah haji wada atau haji perpisahan.
Sumber : freepik
Surat Al-Maidah ayat 3 merupakan wahyu terakhir yang diturunkan ketika Nabi Muhammad bersama para umat muslim melakukan haji wada, dan disampaikan oleh Nabi ketika berada di Arafah saat melakukan wukuf.
Surat Al-Maidah ayat 3 yang turun sebagai wahyu terakhir berisikan tentang penjelasan Allah mengenai 4 bahasan penting yang harus diperhatikan oleh seluruh umat muslim. Berikut merupakan beberapa pembahasan dalam surat Al-Maidah ayat 3.
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala."
Penggalan ayat tersebut menjelaskan tentang apa saja makanan yang haram untuk dimakan. Jika tetap dimakan maka akan mendapatkan dosa dan apabila ditinggalkan maka akan mendapatkan pahala.
Menafsirkan dari ayat di atas, para ulama juga berpendapat terdapat dua jenis makanan atau minuman yang diharamkan dalam agama Islam, yaitu haram karena zatnya dan haram karena sebabnya.
Surat Al-Maidah ayat 3 juga menjelaskan tentang larangan mengundi nasib dengan panah. Larangan tersebut tertera dalam firman Allah yang berbunyi
"Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan".
Sebagaimana yang Anda ketahui, pada zaman dahulu terdapat tradisi mengundi nasib dengan menggunakan anak panah. Pengundian tersebut dilakukan untuk beberapa hal. Salah satunya adalah penentuan porsi hewan kurban. Jadi masing-masing orang akan mendapatkan bagian hewan kurban sesuai dengan anak panah yang diperolehnya.
Seseorang yang mendapatkan anak panah dengan tulisan paling banyak maka akan mendapatkan daging paling banyak pula. Bahkan ada pula yang tidak mendapatkan bagian apa-apa karena anak panah yang diperolehnya tidak tertera tulisan tentang berapa besar bagiannya.
Secara tidak langsung, hal tersebut tentu akan menimbulkan kerugian bagi salah satu pihak dan memberikan keuntungan terlalu besar bagi pihak lainnya. Sebab perhitungan pembagian hanya berdasarkan keberuntungan saja, bukan pembagian yang adil. Hingga akhirnya perintah untuk meninggalkan tradisi tersebut diturunkan.
"Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu".
Potongan ayat tersebut menjelaskan bahwa diantara nikmat-Nya yang paling agung kepada seluruh umat manusia adalah ketika Allah telah menyempurnakan agama Islam kepada mereka. Jadi mereka tidak membutuhkan agama lain selain Islam dan tidak lagi membutuhkan seorang nabi dan rasul setelah Nabi Muhammad SAW.
Artinya, Allah dengan sangat jelas telah menjadikan Rasulullah sebagai penutup para nabi yang diutus kepada seluruh umat dan makhluk. Baik itu manusia maupun bangsa jin. Potongan ayat tersebut juga dengan jelas menegaskan bahwa Islam merupakan agama yang diridhoi oleh Allah.
"Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang".
Potongan ayat ini berkaitan dengan ayat pertama. Pada bagian awal menjelaskan tentang perkara makanan yang haram dimakan.
Di mana Allah memberi Pengampunan dalam kondisi tertentu yang sangat mendesak, tidak ada apa pun yang bisa dimakan dan bisa menyebabkan kematian. Maka jika tidak mengkonsumsi apapun, umat muslim diperbolehkan untuk memakan makanan yang diharamkan. Meski hukum diperbolehkannya tetap memiliki beberapa catatan, yaitu dalam porsi secukupnya dan tidak berlebihan.
Baca Juga: Biaya Haji Untuk 2 Orang, Semakin Ringan Dengan ACC One!
Berikut merupakan khotbah yang disampaikan Rasulullah SAW saat haji wada:
“Sesungguhnya darah dan harta kalian adalah suci, sama seperti sucinya hari yang kalian jalani ini, pada bulan ini, di negeri kalian ini. Ingatlah bahwa segala sesuatu yang terjadi pada masa Jahiliah dan disaksikan oleh kedua mata kakiku ini telah dihapuskan”.
“Bahwa darah yang tertumpah pada masa Jahiliah, semuanya telah dihapuskan. Darah pertama dari sekian banyak darah kita yang telah kuhapuskan adalah darah Ibnu Rabi'ah bin Harits. Pada saat itu, Ibnu Rabi'ah disusui di tempat Bani Sa'ad, kemudian dibunuh oleh Hudzail”.
“Bahwa riba yang dijalankan pada masa Jahiliah telah dihapuskan. Dan praktik riba yang pertama kali dihapuskan adalah riba yang terjadi di antara kita, riba yang dilakukan oleh Abbas ibn Abdul Muththalib. Maka, sesungguhnya seluruh riba yang telah dilakukan olehnya telah dihapuskan”.
“Takutlah kalian kepada Allah dalam soal perempuan. Sesungguhnya kalian telah mengambil mereka sebagai amanah dari Allah dan menghalalkan kehormatan mereka dengan mengatasnamakan Allah. Hak kalian atas mereka adalah bahwa mereka tidak mengizinkan seseorang yang tidak kalian sukai menginjakkan kakinya di lantai kalian”.
“Jika mereka tetap melakukannya (melanggar perintah suami dengan memasukkan orang lain ke tempat tidur), pukullah mereka dengan pukulan yang tidak membahayakan. Dan hak mereka atas kalian adalah memberikan nafkah dan pakaian dengan cara yang baik”.
“Dan sesungguhnya telah kutinggalkan untuk kalian sesuatu yang jika kalian berpegang teguh kepadanya, niscaya kalian tidak akan sesat selama-lamanya. Sesuatu itu adalah Kitab Allah. Apabila pada hari kemudian aku mempertanyakan semua itu kepada kalian, apa jawaban kalian?”.
“Celakalah kalian, perhatikanlah oleh kalian, janganlah kalian kembali kepada kekufuran sepeninggalku, di mana kalian menghancurkan dan memerangi satu sama lain. Sesungguhnya setan sudah kehilangan harapan untuk dapat disembah di bumi kalian ini”.
“Akan tetapi, ia punya kesempatan untuk dipertuan manusia dalam berbagai hal selain itu, dan semuanya bersumber dari perbuatan kalian. Oleh karena itu, berhati-hatilah, saudara-saudara. Sesungguhnya aku telah meninggalkan sesuatu. Seandainya kalian berpegang teguh padanya, niscaya kalian tidak akan tersesat selamanya.
“Sesuatu itu adalah Kitab Allah dan sunnah Nabi-Nya. Sesungguhnya setiap muslim adalah saudara bagi setiap muslim lainnya. Seluruh muslimin adalah bersaudara. Oleh sebab itu, tidak diperbolehkan bagi siapa pun untuk mengambil harta saudaranya, kecuali sesuatu yang diberikan atas kebaikan hatinya”.
Astra Credit Companies (ACC) menawarkan pembiayaan haji khusus untuk masyarakat Indonesia dan berkolaborasi dengan agen perjalanan ESQ tour travel yang sudah berpengalaman di bidangnya.
ACC Syariah Haji merupakan layanan pembiayaan haji yang nyaman, dengan angsuran dan uang muka ringan, serta tenor yang dapat disesuaikan dengan kemampuan. Tak cuma itu, Anda juga bisa mendapatkan porsi haji tanpa perlu menabung terlebih dahulu.
Yuk segera daftarkan diri Anda dan tunaikan Ibadah Haji lebih mudah bersama ACC Syariah!
"Astra Credit Companies (ACC) merupakan perusahaan pembiayaan yang memberikan solusi untuk kredit mobil baru, mobil bekas, truk, alat berat, dan fasilitas dana dengan syarat yang mudah, proses cepat dan aman. Gunakan simulasi kredit mobil untuk menghitung jumlah angsuran. Segera hubungi ACC di 1500599 dan #WujudkanImpian Anda sekarang juga!"
#haji
#syariah
#ibadah
Berita Lainnya
Lihat semua